Tak perlu menunggu lama untuk menguji seberapa tangguh Honda MegaPro FI atau injeksi. Selepas acara peluncuran di JCC, Senayan, Jakarta, PT Astra Honda Motor (AHM) langsung menggiring sejumlah awak media otomotif nasional untuk mengujinya. Dengan mesin terbaru yang sudah mengusung teknologi injeksi khas Honda yakni PGM-FI, Honda mengklaim motor sport ini tetap memiliki tenaga yang maksimal namun di sisi lain tetap irit bahan bakar.
Kami beruntung bisa menguji dan mencoba motor terbaru ini, berikut hasil review yang bersumber dari : detik.com
1. Tampilan Macho
Dalam hal desain atau tampilan, Honda tetap mempertahankan desain yang macho. Desain shroud baru yang lebih macho dan gagah serta stripe baru yang lebih sporti dan agresif.
Ada yang berbeda dengan model sebelumnya, MegaPro kini memiliki footstep samping yang jauh lebih sporty sehingga pijakan kaki belakang modelnya gantung. Ini akan membuat nyaman bagi orang yang dibonceng.
Ada juga rear inner fender yang tampil lebih sporti dan fungsional. Tapi yang membuat tampilannya semakin terlihat macho adalah side cover with sporty carbon pattern. Penggunaan pola karbonnya semakin membuat tampilannya elegan.
Ditambah lagi speedometer yang memadukan antara analog dan digital serta di desain benar-benar stylish dan futuristik. Didukung pula dengan sistem pengamanan kunci kontak bermagnet otomatis untuk mengutangi resiko pencurian.
Pilihan warnanya juga cukup beragam dimana tersedia 4 warna, diantaranya Active White, Renegade Red, Brave Black dan Brace Blue.
2. Tenaga Responsif
Dalam unsur jantung pacu, Honda tetap menyematkan mesin berkapasitas 150cc hanya saja sudah dilengkapi teknologi PGM-FI. Sebelum melaju, detikOto dipersilahkan untuk mengenakan peralatan safety gear terlebih dulu.
Setelah lengkap, detikOto langsung menuju sepeda motornya yang di parkir di sebelah tenda. Tak lama, mesin langsung dinyalakan. Suara mesin 150cc, SOHC terdengar cukup halus dan minim getaran.
detikOto langsung duduk dan mencari posisi duduk yang nyaman. Tidak perlu lama juga untuk mencari posisi duduk yang nyaman di MegaPro injeksi yang memiliki ketinggian tempat duduk 774 mm.
Kreek, detikOto langsung menggengam kopling dan menginjak gigi ke posisi 1. Brumm… Tiba saatnya pengujian akselerasi dimulai.
Meski dalam pengujian akselerasi ini tidak begitu jauh, tapi secara garis besarnya sudah bisa disimpulkan kalau MegaPro injeksi ini masih cukup responsif. Hanya saja nafas gigi 1-nya terlalu pendek, untuk gigi seterusnya dinilai cukup mumpuni.
Dalam hal ini, Honda sendiri mengklaim kalau mesin tersebut mampu menghasilkan daya maksimum 9,8 kW (13,3 PS) pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 12,3 Nm pada 6.500 rpm.
Perpindahan gigi 1 ke 2 dan seterusnya juga dinilai cukup halus dan tidak susah.
3. Handling, Kenyamanan dan Pengereman
Setelah menguji akselerasi di jalanan yang lurus, kini tiba saatnya menguji handling dari MegaPro injeksi ini. Jalanan zig-zag pun dilalui dengan sempurna oleh detikOto bersama dengan MegaPro injeksi.
Saat diajak meliuk-liuk, posisi berkendara juga tetap nyaman. Tubuhnya yang ringan membuat motor ini mudah diajak untuk meliuk-liuk.
Beralih ke jalanan yang bergelombang pun demikian, dengan menggunakan tipe suspensi depan teleskopik dan belakang tunggal yang dapat disetel lembut dan keras, MegaPro injeksi ini tetap nyaman dan mudah dikendarai.
Untuk pengeremannya juga cukup baik. Meski tidak ada pengujian untuk pengereman, tapi detikOto mencobanya sendiri saat sudah selesai mengitari trek selama 2 putaran.
Sistem remnya didukung cakram hidrolik dengan piston ganda untuk bagian depan dan untuk bagian belakang menggunakan cakram hidrolik dengan piston tunggal.
Kesimpulan
Secara keseluruhan MegaPro injeksi ini memang cukup mumpuni baik dari segi kenyamanan berkendara, handling dan manuver. Menurut penilaian detikOto hanya ada beberapa koreksi yang mungkin bisa diperbaiki di model selanjutnya.
Point Plus
1. Desainnya semakin terlihat sporti apalagi ditambah dengan side cover yang dipadukan dengan pola karbon.
2. Tenaganya cukup respinsif, meski nafas di gigi 1 terlalu pendek untuk sekelas motor 150cc.
3. Suara mesinnya cukup halus dan benar-benar minim getaran meski selongsong gasnya digeber-geber.
Point Minus
1. Nafas pada gigi 1 kurang panjang untuk sekelas motor 150cc
2. Pijakan dan remnya masih dirasakan cukup keras.
3. Desain knalpotnya kurang macho atau sporty sehingga tidak bisa mengcover tampilannya yang sudah sporty dan macho. Seharusnya desain knalpotnya lebih atraktif lagi.
Tapi ini baru hasil pengetesan jarak dekat alias hanya di area parkiran JCC, untuk realnya harus ada pengujian untuk turing jarak jauh agar lebih mantab review dan testimoninya. Nah kalau yang ini kita tunggu saja program dari AHM pastinya mereka telah mempersipakan program turing ini. Ayooo siapa mau ikut?
Sumber Foto dan Text : detik.com, otomotif.net
Edited By : Rdx13
Mantaabbb… irit bgt gan…