Minggu ini Facebook mencetak rekor dan sejarah baru. Apa itu? Mark Zuckerberg yang empunya FB telah membuat orang menjadi kaya mendadak dalam sekejab. Ya pemilik aplikasi chatting WhatsApp merestui akuisisi kepemilikan oleh FB dengan nilai 209 Triliun. Banyak kisah menarik dibalik itu semua yang belum banyak diulas media.
Seperti diketahui Facebook segera merampungkan pembelian layanan instant messaging itu senilai USD 19 miliar dengan catatan tidak dibayar secara tunai. Beberapa juta dolar akan berbentuk saham.
Nah, sebelum akhirnya WhatsApp masuk ke dalam keluarga besar Facebook, mari lihat kisah seru lain dari akuisisi yang menghebohkan tersebut. Seperti yang disarikan dari berbagai sumber, Jumat (21/2/2014)
1. WhatsApp Menolak Google
Sebelum resmi dibeli oleh Facebook, WhatsApp adalah aplikasi seksi yang memikat banyak perusahaan besar. Termasuk di antaranya adalah Google.
Google dikabarkan berminat untuk membeli WhatsApp untuk memperkuat layanan GTalk miliknya. Saat itu, rumornya menyebutkan bahwa Google siap memberikan USD 1 miliar sebagai mahar pengikat. Angka tersebut tentu saja ditolak.
Namun hal tersebut langsung ditengahi oleh Neeraj Arora, yang menjabat sebagai kepala WhatsApp business development.
Dia mengatakan tidak mengejutkan kalo google ingin membeli perusahaan ini, mengingat kemampuan WhatsApp yang bisa digunakan
2. Pilih WhatsApp, Setelah Ditolak Snapchat
Facebook ternyata memalingkan bidikannya ke WhatsApp setelah pernah ditolak SnapChat. Aplikasi asal Israel itu begitu bernafsu diburu oleh situs besutan Mark Zuckerberg.
Bahkan saking bernafsunya, Zuckerberg sampai menawarkan beberapa kali Snapchat. Tawaran pertama senilai USD 1 miliar langsung dimentahkan oleh bos aplikasi tersebut Evan Spiegel.
Mencoba tak patah arang, Facebook mencoba untuk menggoda pemilik Snapchat kembali dengan nilai USD 3 miliar. Sayang, lagi-lagi ditolak oleh sang pemilik.
Nah, yang terjadi adalah akhirnya WhatsApp dipilih Facebook dengan nilai berlipat-lipat dari Snapchat, yakni USD 19 miliar.
3. Facebook Cetak Lagi Miliuner Baru
Aksi akuisisi WhatsApp oleh Facebook tentunya tak hanya menguntungkan raksasa jejaring sosial tersebut. Popularitas duo pendiri WhatsApp Jan Koum dan Brian Acton pun langsung melesat, masuk dalam daftar miliuner yang ‘dicetak’ Facebook.
Koum diperkirakan memegang sekitar 45% saham di perusahaan tersebut. Sementara saham Acton sekitar lebih dari 20%.
Dalam dokumen yang diajukannya ke Securities and Exchange Commission, Facebook disebutkan membeli WhatsApp senilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 209 triliun (USD 1 = Rp 11.000).
Angka tersebut tidak sepenuhnya dalam bentuk tunai. Facebook akan membayar kesekapatan dengan 184 juta lembar saham, USD 4 miliar secara tunai, dan USD 3 miliar saham terbatas tentunya untuk Koum dan Acton serta sejumlah karyawan WhatsApp.
Jika tidak menyertakan saham terbatas yang menjadi hak mereka, Forbes memperkirakan kekayaan yang diperoleh Koum senilai USD 6,8 miliar. Sementara nilai kekayaan Acton setidaknya bernilai USD 3 miliar.
4. Pendiri WhatsApp Pernah Ditolak Facebook
Ini kisah unik lainnya, salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton ternyata pernah ditolak bekerja oleh Facebook. Lamaran kerjanya yang berlatar belakang insinyur senior di Yahoo, tak membuatnya dilirik.
Tak cuma Facebook, dia juga pernah mengajukan lamaran kerja ke Twitter. Namun sekali lagi, dirinya kemudian ditolak juga.
Akhirnya setelah bertemu dengan Jan Koum, dia pun membuat WhatsApp pada tahun 2009. Dan siapa sangka, dia kini tak sekedar menjadi karyawan Facebook, namun juga kaya berkat Facebook.
5. WhatsApp Dibeli kok BlackBerry Ketiban Rejeki?
Saham BlackBerry yang ikut kecipratan naik gara-gara WhatsApp yang baru saja dibeli dengan harga mahal oleh Facebook.
Saham BlackBerry dilaporkan melompat 6% tak lama setelah Facebook mengumumkan membeli layanan messaging yang identik dengan logo telepon berwarna hijau tersebut.
Sekilas, aksi akuisisi ini seperti tidak ada pengaruhnya bagi BlackBerry. Namun sejatinya, pemberitaan akuisisi WhatsApp memperlihatkan bahwa masih ada nilai tambah yang tersisa di BlackBerry.
Ini juga sekaligus memperlihatkan betapa BlackBerry adalah target yang cukup matang untuk dibeli dengan harga mahal.
Reblogged this on ✎ Welcome to airjyp's.