SESI FREE PRACTICE INDOPRIX 2014 EDISI PERDANA, SORE HARI HUJAN BANYAK MOTOR BERJATUHAN….BAN FDR ADA APA KOMPONNYA

ImageMelihat secara langsung dalam ajang Indoprix 2014 seri perdana tadi sore Kamis 26 April 2014,  dalam sesi Free Practice (FP) yang masuk pada FP 3 125cc dengan kondisi lintasan basah akibat guyuran hujan lebat beberapa jam sebelum dilaksanakan FP3 membuat jantung berdetak kencang. Total 12 pembalap yang mengikuti FP 3, seri ini merupakan seri lanjutan dari seri sebelumnya, dimana sebelum dimulai sesi FP3 sempat dikumpulkan seluruh pembalap yang akan mengikuti FP 3, setelah berdiskusi diambil jalan tengah bahwa sesi FP 3 hanya diikuti oleh para pembalap yang pada FP sebelumnya masih tercecer catatan waktunya diurutan belakang. Seri ini Mantan Pembalap Moto2 Rafid Topan tergabung didalamnya dan menjadi yang tercepat . Total FP 3 diikuti tidak kurang oleh 10 pembalap dan sisanya para pembalap yang telah menempati posisi 10 besar tadi siang tidak mau ikut dalam sesi FP 3 ini dengan lintasan balap yang basah, namun hal ini tentunya telah mendapat persetujuan dari semua kontestan balap.

Namun bukan soal FP 3 dan siapa yang tercepat, yang akan kami informasikan adalah kejadian yang mengundang jantung berdetak kecang, yaitu banyak pembalap yang berjatuhan, tercatat ada 5 pembalap yang terpelanting jatuh dilintasan, tikungan terakhir alias R14 dan R13. Selama kami memantau terjadi 3 kali terjatuh di R14 dan 2 kali di R13. Jika melihat kondi aspal memang kondisinya banyak tambalan dan tidak rata, namun kondisi kompon ban perlu juga mendapat perhatian khusus dari sang supplier ban, yaitu ban FDR, ban ini menjadi satu-satunya ban yang digunakan dalam ajang IP 2014 tahun ini. Ingatkan Kasus Rossi di Austin Minggu lalu.

ImageBan yang digunakan pembalap saat lintasan licin after hujan rata-rata adalah ban Tipe Sport MP 76 tipe soft compound, ban ini masuk dalam kategori ban Wet Tire yang diklaim oleh FDR tetap mampu menghasilkan cengkraman yang maximal dalam kondisi basah. Dari bentuk kembangan yang disebut oleh FDR kembangan “unik” ini sebetulnya dirancang mudah dalam membelah air, jika dilihat kembangan berbentuk mirip kepala bebek jika dari sisi samping, unik memang kembangannya, namun melihat fakta dilapangan banyak yang terperosok jatuh saat latihan bebas Sabtu sore tadi (26/4).

Para mekanik tim sebetulnya sudah tidak kurang akal dalam mengatasi masalah ban licin ini, salah satunya contoh adalah para crew mekanik dari tim TJM, mereka mengamplas ban disisi kirikanan sebelum ban digunakan dilintasan basah, setelah diamplas, dan ada juga yang basahi dengan bensol atau pertamax, selain itu ban ada juga yang dipanaskan dengan alat Warm Tire dengan pemanas listrik.

ImageKasus ini mengingatkan kita pada kasus Rossi saat Final MotoGP seri kedua di Austin Amerika Minggu lalu dimana Rossi komplain mengeluhkan performa ban Bridgestone yang buruk khususnya pada ban depan sisi kanan. Semoga saja pembalap kita mampu memberikan masukan kepada pihak FDR agar menganalisa dan segera membuat perbaikan terkait kasus banyaknya pembalap yang pada jatuh sore tadi.

ImageKategori ban Sport MP76 dikhusukan untuk beban maximal 170kg dan speed maximal 180km/jam, dan banyak dijual belikan untuk tipe motor bebek. Saat kondisi lintasan kering para pembalap sempat menggunakan ban slick tipe Sport FR75 ban ini memang dikhususkan untuk balapan di sirkuit permanen dengan kondisi kering dan temperatur tinggi.

Padahal ban ini menggunakan teknologi canggi yaitu “Teknologi rantai karbon pada material ban FDR membuat daya cengkeram ban maksimal dan menjaga kestabilan temperatur sehingga performa ban tetap berada pada puncaknya”. info ini kami dapatkan dari brosur dan web resmi ban FDR. (Rdx13)

ImageImageImageImageImage

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s