Membaca Judulnya pasti sebagai kaum pria sudah membayangkan payudara atau gemenya dipanggil toket. Seperti milik Jupe, Nikita dan seabrek bintang serono di Indonesia atau bahkan bintang porno ras bule. Banyak orang menganggap payudara yang lebih besar akan lebih menyenangkan untuk dipandang. Alhasil wanita berpayudara besar biasanya merasa lebih seksi. Padahal, wanita yang memiliki payudara besar memiliki serentetan risiko kesehatan yang mengintai, salah satunya adalah kanker yang dapat membahayakan nyawa.
“Secara logika sederhana memang benar, dengan ukuran yang besar otomatis kelenjar air susu kemungkinan akan lebih banyak sehingga meningkatkan resiko kanker payudara,” tutur dr Beta Subakti Nata’atmaja, MD, Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery Department Airlangga University Faculty of Medicine.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa faktor risiko itu tak hanya berasal dari besarnya ukuran payudara. Risiko tersebut lebih dipengaruhi oleh kepadatan kelejar air susu, masa menopause, atau obesitas. Itu berarti, wanita dengan payudara besar yang padat akan kelejar susu dan mengalami obesitas akan berpeluang besar mengalami kanker payudara. Hal ini didukung oleh sebuah studi terhadap 16.000 wanita oleh perusahaan genetik 23andMe yang berbasis di California.
Apakah risiko yang mengintai hanya kanker payudara saja? Tidak. dr Beta juga menuturkan bahwa besarnya ukuran payudara membuat wanita rentan mengalami gangguan tulang belakang akibat beratnya beban yang diampu, gangguan kulit akibat gesekan tali bra, kurangnya rasa percaya diri akibat tampak berbeda atau lebih menonjol ketimbang wanita lain, serta kesulitan mencari pakaian yang tepat.
“Selain resiko peningkatan kanker payudara pada payudara dengan kelenjar yang padat dan obesitas, pada payudara yang sangat besar juga dapat menyebabkan gangguan tulang belakang (terutama daerah leher), gangguan kulit akibat gesekan tali bra, rasa minder, dan kesulitan mencari pakaian yang sesuai,” terangnya ketika berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (21/5/2014).
Menyoal risiko yang dihadapi wanita berpayudara besar, tidak semua dokter mengamini. Salah satunya adalah dr Aditya Wardhana SpBP, dokter di divisi bedah plastik RSCM. Ia menyangsikan kaitan langsung antara payudara berukuran besar dengan kondisi kesehatan wanita. “Besar kecilnya payudara tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan,” tuturnya. Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa wanita berpayudara sangat besar akibat faktor hormon akan rentan mengalami sakit punggung karena beratnya beban yang ditopang punggung.
Menyoal besar kecilnya ukuran payudara wanita, hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya faktor genetik atau keturunan, faktor hormon, faktor pertumbuhan, faktor asupan gizi, serta kondisi fisik seperti kegemukan. Sedangkan membesarnya payudara biasanya disebabkan karena wanita sedang hamil dan menyusui. Pasalnya saat itu, kelenjar susu akan membesar karena terisi ASI.
Sumber dari : http://health.detik.com/