TIPS MEMILIH BUSI YANG SESUAI DENGAN TIPE MOTOR, INJEKSI ATAU KARBU!

ImageHati-hati ditawarkan busi-busi premium dengan iming-iming performa yang lebih oke, irit bahan bakar dan sebagainya. Yang perlu diingat adalah bahwa busi yang berharga mahal tidak selalu menjamin cocok dengan mesin. Setiap mesin memiliki toleransi untuk spesifikasi busi yang digunakan.

Jika angka heat range cocok dengan karakter mesinr, busi bekerja optimal. Jika terlalu panas, akan timbul detonasi (ngelitik) yang mengganggu dan lama-lama merusak mesin. Sebaliknya,  busi terlalu dingin, banyak penimbunan kerak  pada ruang bakar akibat gagalnyha pengapian (misfire). “Nilai angka heat range busi mewakili seberapa panas busi tersebut ketika sedang beroperasi dalam keadaan normal, jadi mesti teliti” ujar Teguh Sarwono, mekanik bengkel Standar Motor (SM) di Jl. Jagakarsa, Jaksel.

Umumnya busi ada yang berdiameter kecil/besar dan panjang/pendek. Pastikan ulirnya sesuai  spesifikasi mesin motor sampeyan. Kolo soal diameter memang gampang, yang besar nggak bisa masuk pada lubang ulir yang kecil, sebaliknya begitu, hehe. Lebih gampang lagi, bawalah yang bekas dari motor situ ke toko busi. Samakan ulir dan kodenya.

Lanjut ke celah (gap) yang merupakan jarak antara elektroda busi dengan ground. Yang umum sih gap-nya 0.8 mm – 1.2mm. Ukuran celah perlu melihat petunjuk yang terdapat pada buku manual kendaraan bermotor. “Beberapa model busi premium tidak bisa diubah  gap-nya, karena desain busi itu sendiri sudah paten,” lanjut Teguh.

Di sarankan, periksa jenis busi yang dianjurkan, perhatikan apakah busi tersebut menggunakan suppression resistor pada kontruksinya. Biasanya jika ada huruf ‘R’ pada kode busi, menunjukkan busi itu menggunakan suppression resistor, contoh: NGK BKR6E-11. Namun tidak selalu demikian, contoh: DENSO IK20 (tidak ada kode R, tapi menggunakan suppression resistor).

 Motor yang menggunakan pengabutan bahan bakar injeksi menggunakan busi dengan suppression resistor atau kode R tadi. Semakin besar nilai suppression resistor berarti semakin besar hilangnya daya listrik yang dikirim untuk menciptakan percik api busi. “Semakin besar nilai suppression resistor tersebut akan memperkecil percik api, kecuali jika kabel busi diganti resistansi kecil dan berdiameter besar,” tutup pria ramah itu.

ImageTips Lain Memilih Busi Injeksi :

Busi Injeksi harus ada kode R. Contohnya perbedaan pada motor berteknologi injeksi dan karburator.“Busi injeksi ada kode R-nya. Contohnya untuk busi Yamaha Xeon kode businya CR7E,” ucap Genceng, owner toko aksesories Genceng Motor yang markasnya di Kebagusan Raya juga menjual busi.

Arti dari ‘R’ itu adalah Resistor. Busi ini untuk motor yang berteknologi digital. Yang disebut digital seperti ECU atau electronic control unit. Lebih umumnya motor injeksi. “Resistor fungsinya, agar loncatan api busi stabil atau tidak membuat  frekuensinya mengganggu elekktronik secara umum pada motor, misalnya digital spidometer dan sebagainya,” tegas M. Abidin selaku GM Service & Motorsport Yamaha Indonesia.

Jadi dari sini salah satu contoh pentingnya tahu kode busi, jangan asal pasang. Mentang-mentang terendam bajir langsung beli di toko tetangga dan ganti. Kode busi pada merek dan berlainan tipe, pastilah berbeda. Kode-kode tersebut menggambarkan busi panas, diameter ulir sampai celah atau gap busi.

Sumber Tulisan dari Maniakmotor.com

http://maniakmotor.com/index.php/tips-s/5163-tips-motor-busi-kode-r-untuk-injeksi-dan-kode-kode-lainnya

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s