Mari kita mengikuti kisah perjalanan Mario Iroth sang Solo Riding yang sedang menjelajang wilayah Sulawesi. Saat ini telah memasuki hari ke 23 dan telah menempuh jarak 2.045 Km, dan berasda di Desa One Ete Sulawesi Tengah. Perjalanan melalui perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah dengan kondisi jalan rusak parah, jalanan ini hanya dilalui mobil 4×4, dengan aneka macam peralataan tempur mereka jika terjerembam kedalam lubang. Tapi semangat dan tekad Mario dan Lilis sang fotografi tetap tak patah arah kedua insan ini tetap teguh menempuh dan menyelesaikan perjalan terberat ini.
“Sesekali saya berpapasan dengan mobil 4×4 yang menggunakan rantai di ban, signal tidak ada, untung bensin di tangki telah terisi penuh namun air minum masih kurang. Untung ada orang desa yang bersedia berbagi air minum. Rute off road melewati perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah ini betul-betul nyata saya bermain lumpur sepanjang 80 km lebih hingga nangis tertawa. Sebelumnya kami memang sudah melewati lumpur sehari sebelumnya di Langgikima namun hanya sepanjang 20 Km” lanjut Mario memaparkan.
Sehari sebelumnya Mario dan Lilis telah menempuh perjalanan yang berat dan medan off road, di wilayah Desa Langgikima Sulawesi Tenggara. Masuk Desa ini Wheel Story menempuh jarak 1.957 dan memasuki hari ke 22. Siang itu mereka meninggalkan Desa kecil di ujung Sulawesi Tenggara menuju Desa One Ete. Musim hujan disana turun dari pagi hari hingga siang, selepasa sarapan makanan khas kendari “Sinonggi” dan ditemanai para bikers Kendari, Mario dan Lilis melanjutkan perjalanan.
Sekedar untuk diketahui Wheel Story Season Two ini menggunakan motor Benelli Python 200cc dengan rubahan pada Sprocket Gear, Menggunakan Sinnob Gear dengan Rasio : Gir Depan 15T dan Belakang 45T dan 47T, warna merah dengan material khusus Baja Hitam yang memiliki tingkat kekerasan mencapai 65Hrc dengan berlapiskan Kevlar dan Polyurethane. Untuk pelindung rantai berupa pelumas Sinnob Chain Lube yang memiliki tingkat kekentalan mencapai 95% SAE, yang mampu melindungi rantai dari korosi dan meredam suara bising dan meredam panas akibat gesekan rantai dan mata gir.
Perjalanan Wheel Story mengambil rute pesisir timur menuju Sulawesi Tengah dan tidak melewati Trans Sulawesi. Perjalan ditempuh hingga sore hari dengan jarak tempuh 220Km dan bermalam di Desa Langgikima. Perjalanan ini kami fokuskan untuk Uji kehandalan Gir Sinnob, dimana medan lumpur dan berbatu akan menjadi santapan sepanjang perjalanan.
Singkatnya saat ini Mario dan Lilis memasuki hari ke 25 dan berada di Desa Bada, total jarak tempuh adalah 2.483 Km, desa ini terkenal dengan Megalitik Palindo (Sepe), peninggalan sejarah berupa Batu-Batu besar ada disini.
“Inilah tempat yang kami nanti-nantikan di Sulawesi Tengah daerah Kabupaten Poso. Kami ingin sekali melihat patung Palindo di desa Bada. Kami tak menyangka untuk menuju desa ini harus menempuh sejauh 3 jam lamanya dari Tentena dan jalan yang kami lewati cukup parah membelah gunung dan hutan lebat yang dingin dan berkabut berjarak 80 Km dari Tentena. Namun semua itu bisa terbayar setelah sampai di desa Bada. Arca megalitik terbesar yang berada di Lembah Bada ini merupakan peninggalan budaya yang bernilai tinggi ditambah pemandangan yang spektakuler 360 derajat” papar Mario dan Lilis.
Sungguh menakjubkan keindahan Alam Indonesia Bagian Timur. (Rdx13)
jalannya keren
Itu motor Tiger ya? Atau Megapro lawas modif?
Benelli bro
[…] Perjuangan Mario buat sampai ke Desa Bada, Poso, Sulawesi Tengah. Gambar milik Mario. […]