Dunia balap Indonesia berduka dan kehilangan talenta pembalap muda usia 26 tahun asal Probolinggo Jawa Timur. Denny Triyugo pembalap yang bernaung dibawah Astra Racing Team, menghembuskan nafas terakhir pada hari Sabtu, 9 Agustus 2014 jam 16.00 Wib, di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, karena mengalami insiden terjatuh di tikungan R9, saat latihan bebas putaran 2 jelang Indoprix seri 3 kelas IP110 di Sirkuit Karting Sentul, Bogor Jawa Barat.
Efek dari kecelakaan ini adalah bagian kepala Denny mengalami cidera dan harus dioperasi. Berdasarkan hasil city scan terjadi pendarahan pada bagian otak kecil. Padahal Denny menggunakan helm full face dan perlengkapan balap standar pembalap professional.
Sebelum terjadi kecelakaan pada hari Sabtu (9/8-14) ternyata, Denny sempat mengalami kecelakaan pada hari Jumat (8/8/14) dan bagian kepala juga yang terbentur dengan keras dan sempat pinsan. Dari efek kecelakaan pada hari Jumat itu Denny sempat bercerita pada rekan sesame pembalap, Ocvan dari Suzuki, Kalau kepalanya suka merasa sakit pusing dan ngblank. Lebih lanjut Ocvan menuturkan jika sebelum latihan Sabtu dia siangitu, Denny mengeluh jika kepalanya pusing dan tiba-tiba suka ngeblank.
Ocvan pun berpesan, seharusnya hal tersebut menjadi pelajaran bagi semua, jika memang kondisi kesehatan tidak mendukung sebaiknya jangan memaksakan diri supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain masalah fisik, masalah riding gear seperti helm pun harus diperhatikan. Memang terdengar aneh dan jadi pertanyaan, meski sudah menggunakan helm tapi mengalami cedera kepala yang parah.
Lalu bagaimana tanggapan pihak KYT selaku penyedia Helm dan Sponsor bagi Denny? Simon Mulyadi Promotion Manager PT. Tarakusuma Indah, produsen helm KYT memaparkan, “Helm umumnya mempunyai masa kadaluarsa atau masa berlaku 3 tahun. Selain itu, apabila helm sudah pernah terjatuh dari ketinggian 2,5 meter atau pernah terbentur keras apalagi di ajang balap maka sebaiknya helam tersebut jangan dipakai lagi,” kata Simon.
Lalu dari kacamata praktisi keselamatan berkendara roda dua Jusri Pulubuhu dari Training Director JDDC, “Helm yang sudah pernah jatuh atau terbentur setara 0,5-0,5 G sebaiknya jangan dipakai lagi apa lagi buat ajang balap. Kalau hanya terseret tetapi tidak terbentur seperti di atas masih bisa dipakai,” papar Jusri dengan tegas.
Hal ini juga diamini dan dipertegas oleh crew mekanik Denny : “Ini menjadi pelajaran buat semua pembalap atau produsen helm, kalau helm sudah pernah crash jangan dipakai lagi. Mending langsung buang. Helm yang dipakai Denny pernah mengalami crash,” ungkap Adri.
Berikut Tips merawat helm dari Jusri Pulubuhu
“Helm jangan dijemur langsung kena panas matahari karena dapat merusak struktur helm tersebut. Kalau membersihkan nya jangan menggunakan cairan pembersih helm yang mengandung zat kimia, cukup dengan air saja. Helm pun tidak boleh ditempeli stiker apalagi dicat ulang atau airbrush, ini juga dapat mengakibatkan kerusakan struktur helm yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
kasian ya,, padahal dia itu andalan kita semua