Kecil-kecil cabe rawit, wajah yang terlihat masih kekanak-kanakan ini tak dikira jika umurnya sudah kepala dua dan prestasinya luar biasa. Dalam dunia Drag Bike siapa yang tak kenal Alvan Chebonk dari Tim Kolor Ijo Nganjuk Jawa Timur. Selama bernaung dibawah Tim Kolor Ijo Alvan Chebonk banyak mengukir prestasi mengekori sang seniornya seperti Eko Codox dari Semarang dan Dwi Batang. Yang lebih fenomenal lagi dalam Final Drag Bike seri 5 yang dihelat di Kawasan Perumahan Bumi Patra Pertamina Indramayu, Minggu 21 Desember 2014, sebenarnya Alvan Chebonk secara point tertinggal 37 point dari pimpinan klasemen Dwi Batank. Namun berkat kelas FFA Chebonk sapaan akrabnya mampu menorehkan waktu tercepat 7.164 detik mengasapi lawan-lawannya dan mampu mengumpul kan total point 369 dan sselisih 26 point dari Dwi Batank.
Final Drag Bike ini berlangsung di trek basah karena sejak pagi hingga siang jam 11 Wib cuaca tak bersahabat dan hujan lebat membuat area trek 201m itu tergenang air dibeberapa titik. Usaha maksimal dari panitia dengan mendatangkan mesin penyedot air sedikit mambantu mengurangi kadar air dilintasan Drag.
Seri pamungkas Drag Bike ini juga diikuti oleh Tim dan Pembalap Drag kenamaan lainnya seperti Eko Codox asal Semarang, namun perolehan total point Eko Codox belum mampu menjadikan juara umum. Antusias para pembalap Drag begitu ramai terbukti ada 480 stater yang terdaftar pada jam 10 pagi di hari Minggu (25/12).
Raihan juara umum dan pulang membawa 1 unit mobil dan Gir Sinnob ini merupakan hasil yang ditunggu setelah 4 tahun lamanya berkecimpung didunia Drag. Untuk itu Tim Kolor Ijo terlihat sumpringah seusai menerima hadiah simpbolis dari panitia dengan menyerahkan kunci mobil dan gir Sinnob.
Angga selaku manager tim mengatakan : “raihan hasil terbaik tahun ini merupakan kesuksesan tim, yang telah kami nantikan selama empat tahun lamanya, malam ini kami berbahagia karena berhasil membuktikan menjadi tim terbaik, dan Alvan Chebonk bisa pulang membawa satu unit mobil”.
Point terpenting yang diperoleh Alvan Chebonk dari kelas FFA dengan motor Kawasaki Ninja 2 Tak, yang mampu mencetak waktu tercepat 7,164 detik saat final FFA. Catatan di final ini lebih cepat 3 detik dari penyisihan FFA. Penyisiahan diadakan siang dengan lintasannya basah, akibat hujan dari pagi hingga siang, saat lintasan kering dimalam hari catatan waktu makin membaik. Kunci sukses motor Chebonk mampu melaju kencang adalah pada sektor pengapian yang menggunakan pengapian dari special engine Yamaha YZ125. Informasi ini sedikit dibeberkan oleh juru korek Tim Kolor Ijo Yudha Sanjaya. Hemm pantesan lajunya seperti jet darat. Ingat bro Knalpotnya menggunakan knalpot custom loh…
Selamat dan sukses buat Alvan Chebonk dan Tim Kolor Ijo…semoga tahun depan mampu manjadi juara umum lagi…dan jangan lupa Hadiah Gir Sinnob-nya dilelang saja pasti banyak yang mau bro….(Rdx13).
SELAMAT YA BUWAT TIM KOLOR IJO SEMOGA BISA SUKSES KEMBALI NDI TAHUN DEPAN