
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, aktivitas sahur on the road di kota Bogor sudah mulai mengarah ke hal-hal yang kurang baik, seperti aksi corat-coret fasilitas umum, kebut-kebutan di jalanan, bahkan sampai berujung tawuran. Oleh karena itu, menurut Bima, ajang sahur on the road harus dihentikan.
“Soal pelarangan sahur on the road, saya sudah melakukan rapat dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida). Alhamdulilah, semuanya mendukung termasuk tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kepolisian pun menyambut positif soal kebijakan ini,” ucap Bima, Kamis (18/6/2015).
Bima mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk mengeluarkan surat edaran ke tiap-tiap sekolah agar para pelajar di kota hujan ini tak melakukan sahur on the road selama puasa.
Tahun lalu, kata Bima, pihaknya telah menangkap basah pelajar yang melakukan aksi corat-coret atau vandalisme disejumlah dinding bangunan di Kota Bogor.

Larangan sahur on the road ini bukan hanya berlaku untuk para pelajar saja, tetapi juga masyarakat umum. Politisi PAN itu juga telah memerintahkan Satpol PP untuk intensif melakukan patroli ke tiap-tiap wilayah di kota Bogor.
Selain patroli, pemasangan CCTV di sejumlah titik pun dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan. “Memang belum semua lokasi dipasang CCTV, tapi minimal bisa memantau ruang gerak orang yang melakukan aksi kejahatan,” ujarnya.