Rider kelahiran Spanyol 28 tahun yang lalu, Jorge Lorenzo #99 telah resmi bergabung dengan Ducati mulai musim depan, dengan durasi kontrak 2 tahun 2017-2018. Dengan nilai kontrak pertahun mencapai 186 M permusim. Nilai ini disinyalir lebih tinggi dari yang didapat di Yamaha selama ini. Isu kepindahan Lorenzo ke Ducati memang sudah berhembus lama awal musim MotoGP 2016 ini, makin santer isu itu saat MotoGP di Argentina, dikabarkan jika Lorenzo secara diam-diam saat di Argentina melakukan pertemuan khusus dengan pihak Ducati untuk membicarakan kepidahan Lorenzo.
Pengumuman resmi kepindahan Lorenzo ke Ducati ini disampaikan oleh Tim Ducati seperti yang dirilis oleh Crash.net : “Ducati mengumumkan bahwa sudah tercapai kesepakatan dengan Jorge Lorenzo, terima kasih karena pebalap asal Spanyol itu akan mengambil bagian di kejuaraan dunia MotoGP 2017 dan 2018 dengan Ducati Desmosedici GP dari tim Ducati,”.
Pihak Ducati begitu percaya diri memikat Lorenzo untuk pindah ke Ducati dengan bermodalkan motor Ducati Desmosedici GP yang 2 musim terakhir ini begitu kencang dan mampu bersaing dengan Honda dan Yamaha. Motor yang kompetitif inilah yang menjadi daya pikat paling besar untuk Lorenzo selain faktor gaji yang berlipat ganda dibandingkan di Yamaha.
Musim balap 2016 ini memang begitu menarik mengamati kepindahan para Riders MotorGP karena keenam pembalap mayor yang selalu menduduki posisi 6 besar akan habis masa kontraknya ditim masing-masing. Rossi,Lorenzo,Pedrosa,Marquez, Iannone, dan Dovizioso. Namun pembalap yang terlebih dahulu mengambil keputusan memperpanjang kontrak adalah Rossi, yang tetap bergabung dengan Yamaha selama 2 musim kedepan lalu diikuti oleh Lorenzo ke Ducati.
Sementara Nasib pembalap yang lain masih menjadi teka-teki, seperti nasib Iannone dan Dovi siapa diantara mereka yang akan tetap di Ducati, sampai saat ini belum ada keputusan dari mereka. Namun isunya yang akan tetap di Ducati adalah Dovizioso, nampaknya Ducati lebih memilih menandemkan Lorenzo dengan Dovi yang nampak lebih kalem dengan sesama rekan satu tim. Hal ini berbeda dengan Iannone yang suka “makan” teman satu tim. Terlihat kesalahan fatal saat GP Agentina kemarin, akibat napsu dan ambisi pribadi Dovi dihajar ditikungan terkahir dan terkaparlah keduanya, hingga Rossi dan Pedrosa nemu podium.
Lorenzo paling cepat menjajal Motor Ducati Desmosedici di akhir 2016 ini, saat digelar tes akhir musim di Valencia. Persaingan makin sengit akan terjadi pada musim balap 2017 nanti antara Rossi dan Lorenzo, perang terbuka yang selama ini terpendam didalam hati Lorenzo akan diluapkan saat sudah membalap dengan Ducati.
Semoga makin sukses kepindahan Lorenzo ke Ducati karena motor Ducati begitu susah ditaklukan oleh Rossi, dan tak senasib buruk dengan Rossi saat masih di Ducati. Mlempem tak kompetitif. (Rdx13)