Termas de Rio Hondo, Rodex1313– Mampu tampil baik dalam sesi latihan bebas dan qualifikasi hingga menempatkan Marquez sebagai pole posisi 1 di GP Argentina tak lantas membuatnya menjadi juara 1. Pemegang gelar juara dunia 2016 itu harus rela pulang tanpa point pada laga kedua ini. Hasil ini menempatkan Marquez diurutan ke 13 dalam perolehan point sementara.
Tampil sempurna melesat jauh meninggalkan lawannya dengan gap 2 detik selama 4 putaran, sungguh luar biasa dan dipridiksi akan podium 1. Namun apa daya, memasuki tikungan 2 lap 4 Marquez crash, karena ban depan hilang grip serasa ban terkunci. Braaakkkk ndlosor ke gravel dan berakhir DNF tanpa point.
Keuntungan dan berkah bagi Maverick Vinales yang berada diposisi ke 2 dibelakang Marquez. Iapun langsung otomatis memimpin balapan selama 25 laps hingga menjadi juara.
“Saya sudah berada di titik pengereman pada tikungan kedua, dengan tidak merebahkan motor, tapi ban depan saya mengunci dan akhirnya jatuh. Masalahnya bukan di mana, kapan atau bagaimana, tapi hasil kali ini adalah nol poin bagi saya,” ungkap Marquez, Minggu (11/4/2017).
“Ini benar-benar kesalahan saya. Tentu saja saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri. Karena saya sudah mengatakan di Qatar kalau kesalahan pada awal musim akan sangat merugikan. Saya meminta maaf kepada tim dan Honda,” papar Marquez.
Belum sampai disitu harapan Tim Repsol Honda masih ada Pedrosa, yang masih tampil baik diposisi 5 dan sedang fight melawan rider rookie, Johann Zarco untuk berebut posisi ke 4. Namun lagi-lagi nasib sial menimpa Pedrosa dan Tim Repsol Honda, Pedrosa terjatuh pada lap 10 ditikungan ke 2 dilokasi yang sama dengan jatuhnya Marquez. Penggunaan ban depan Tipe Hard Compound baik Marquez maupun Pedrosa ternyata membawa bencana.
Saat sesi wawancara dengan GPOne.com pedrosa mengatakan : “Ada beberapa permukaan sirkuit yang tidak rata, yang membuat kondisi menjadi sulit, Anda tiba-tiba menjadi seperti kehilangan daya cengkeram ban, sayangnya ketika Anda memacu motor, ambang batasnya jadi sangat dekat. Saya memerlukan stabilitas yang lebih baik dengan motor”.
Ban yang digunakan oleh beberapa tim Honda saat race MotoGP Argentina menggunakan ban tipe Hard sedangkan rivalnya Yamaha menggunakan tipe ban medium baik depan maupun belakang. Kesalahan dalam memilih ban ini terjadi di Qatar dan Argentina. Namun inilah sebuah drama kompetisi dimana ada faktor Lucky (keberuntungan), karena Crutchlow juga menggunakan ban tipe Hard dan mampu podium 3. Resiko yang diambil oleh tim Repsol Honda kali ini berakhir dengan kegagalan.
Iya, mengerem pakai rem depan itu ya itu resikonya. mudah jatuh
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/04/10/safety-riding-mengerem-progressive-bertahap-dilakukan-oleh-pembalap-dilakukan-oleh-sistem-rem-abs-dan-bahkan-dianjurkan-buku-panduan-instruktur-cbt/