Informasi kenyamanan berkendara dengan Motor Yamaha Mio M3 dengan Engine Blue Core ini kami sarikan dari http://oto.detik.com yang telah menjajal di sentul kecil. Oleh reporter bro rangga pihak detik membeberkan mengenail hasil mencoba MIO M3 dengan slogan tanpa kompromi ini setelah ada sesi tets ride di Sirkuit Gokart Sentul.
Berikut ulasannya bro
Memang, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memproduksi Mio 125 yang mengusung teknologi Blue Core ini dengan memaksimalkan efisiensi bahan bakar tanpa mengesampingkan performanya. Alhasil, konsumsi bahan bakar yang dihasilkan lebih irit dengan tenaga yang tetap maksimal. Di skutik Vietnam, skutik Nozza Grande yang telah dibekali Inti Biru itu mampu menempuh jarak 54 kilometer dengan bahan bakar satu liter. Bagaimana dengan Mio 125 Blue Core?
Dalam kesempatan pertama kali menjajal Mio 125 Blue Core itu, detikOto kebagian jatah memutari sirkuit dalam dua sesi. Sesi pertama, detikOto mencoba memacu skutik itu secara maksimal tanpa memikirkan konsumsi bahan bakar dengan memutari sirkuit sepanjang 1,2 kilometer sebanyak empat putaran. Sementara sesi kedua, detikOto bersama beberapa awak media lain membuktikan slogan ‘Irit’ yang diusung Yamaha pada teknologi Blue Core ini dengan memutari sirkuit yang sama selama 10 putaran.
YIMM tampaknya semakin membidik pemuda Indonesia. Buktinya, tampilam Mio 125 Blue Core ini didesain dengan striping yang menarik. Memang, bentuk Yamaha Mio 125 ini sekilas mirip dengan pesaingnya. Dari bagian depan dan sampingnya, skutik ini sekilas mirip dengan Honda Beat dengan lampu depan tunggal yang meruncing.
Skutik Yamaha Mio 125 Blue Core yang diuji coba di Sirkuit Go Kart Sentul itu memiliki empat varian warna. Warna yang ditawarkan itu adalah warna hitam, merah, putih dengan campuran warna hitam dan merah di striping serta paduan warna putih dan pink.
“Kemungkinan ada warna kuning,” kata Staff Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Sentul.
2. Posisi Berkendara
Motor skutik memang umumnya didesain untuk motor-motor santai. Ketika detikOto mulai menunggangi Mio 125 Blue Core itu, kesan pertama yang didapatkan adalah kenyamanan berkendara. Sebab, jok yang dibuat cukup empuk. Skutik itu pun tidak terlalu tinggi. Jadi, postur tubuh umum orang Indonesia mampu memijak aspal tanpa perlu jinjit. Pijakan kaki pun cukup luas untuk menopang kedua kaki pengendara. Hal itu memberikan kenyamanan yang lebih saat menunggangi Mio 125 Blue Core.
Selain itu, kaca spion yang juga sama dengan beberapa varian Yamaha Mio berada di posisi yang pas. Cukup melirik spion sedikit saja, detikOto bisa melihat dengan jelas objek yang ada di belakang. Selain itu, tampilan speedometer, indikator bahan bakar, trip meter, indikator lampu beam, oli, lampu sein dan eco riding dikemas di dalam cluster meter yang terlihat cukup jelas saat berkendara.
3. Performa Maksimal Mio 125 Blue Core
Pada sesi pertama, detikOto mendapat kesempatan memutari sirkuit kecil Sentul sebanyak empat putaran menggunakan Mio 125 Blue Core ini. Ketika mulai membawa skutik ini dari area pit ke lintasan, detikOto langsung mencoba akselerasinya. Saat mulai menarik selongsong gas skutik ini, akselerasi yang diberikan cukup bagus. Meski tuas gas hanya ditarik sedikit, motor langsung melesat. Sayangnya, jalan dari pit untuk memasuki arena tidak memungkinkan untuk memacu motor lebih ngebut lagi sehingga detikOto harus memperlambat kecepatan.
Mulai memasuki arena, detikOto mencoba lagi akselerasi motor ini secara maksimal. Di trek lurus pertama yang berjarak sekitar 200 meter, detikOto memacu skutik itu hingga kecepatan 60 km/jam. Kecepatan itu seharusnya masih bisa dipacu lebih tinggi lagi. Tapi sayangnya, tikungan pertama semakin mendekat sehingga detikOto harus memperlambat kecepatan.
Saat putaran pertama hampir selesai, detikOto mencoba menikung di tikungan terakhir dengan kecepatan sekitar 40 km/jam. Dengan begitu, detikOto bisa memacu skutik lebih cepat lagi untuk melaju di atas lintasan lurus berjarak 200 meter itu. Tapi, lagi-lagi kecepatan itu sebenarnya masih bisa ditempuh lebih tinggi. Sebab, lintasan lurus itu jaraknya kurang panjang untuk memacu motor dengan kecepatan lebih tinggi. Alhasil, kecepatan maksimal yang sempat detikOto capai adalah sekitar 70 km/jam.
“Trek lurusnya masih kurang panjang. Di depan udah tikungan lagi,” kata beberapa awak media yang menjajal Mio 125 Blue Core bersama detikOto.
4. Handling
Sirkuit Go Kart Sentul (Sirkuit Sentul Kecil) memiliki 14 tikungan. Untuk melewati kelokan-kelokan itu, si rider perlu memperhatikan handling yang baik agar motor tidak terpelanting ke luar arena. Nah, ketika bermanuver di tikungan-tikungan itu, detikoto menilai handling Yamaha Mio 125 Blue Core sudah cukup baik. Motor yang mengusung Inti Biru pertama di Indonesia itu cocok untuk bermanuver di tengah kemacetan Jakarta.
detikOto mencoba melewati tikungan dengan kecepatan cukup tinggi sekelas motor skutik. Alhasil, untuk membelokkan motor itu pun detikOto harus memiringkan motor. Tapi, meski sedikit lebih miring ketika berbelok, skutik itu tidak selip karena ditopang dengan ban berukuran 70/90-14 di bagian depan dan 80/90-14 di belakang.
5. Konsumsi Bahan Bakar
Yamaha sepertinya melakukan strategi yang tepat untuk menghadapi kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Tidak tanggung-tanggung, PT YIMM memboyong teknologi Blue Core yang diklaim lebih irit bahan bakar. Tak mau dinilai subjektif, Yamaha pun mengajak beberapa awak media untuk membuktikan keiritan bahan bakar yang diberikan mesin Blue Core itu.
Ternyata teknologi Blue Core yang digadang-gadang lebih irit 50 persen dari motor karburator benar adanya. detikOto ikut membuktikan keiritan konsumsi bahan bakar dengan menunggangi Yamaha Mio 125 Blue Core memutari Sirkuit Go Kart Sentul sebanyak 10 putaran. Panjang total yang ditempuh detikOto mencapai 12,3 km. Angka itu didapat dari selisih odometer terakhir 80,2 dan odometer awal 67,9. Untuk menempuh jarak 12,9 km itu, Mio 125 yang ditunggangi detikOto hanya meminum 0,14 liter bahan bakar dengan kecepatan maksimal 51,7 km/jam dan kecepatan rata-rata 38,7 km/jam. Hasilnya, konsumsi bahan bakar Mio 125 Blue Core yang detikOto tunggangi adalah 87,9 km/liter. Bahkan, salah satu awak media lain mampu mencatat angka konsumsi 111 km/liter.
Selain angka itu, Mio 125 Blue Core dilengkapi dengan indikator eco ride. Jika indikator Eco itu menyala, maka artinya si pengendara tengah berkendara dengan cara lebih irit (eco ride). Selama sepuluh kali memutari lintasan itu, lampu indikator di skutik yang dikendarai detikOto menyala selama 18 menit 16 detik.
6. Kekurangan
Yamaha Mio 125 memang mengusung tema efisien, bertenaga dan andal. Setelah melakukan serangkaian tes ride, detikOto menyimpulkan bahwa beberapa slogan itu telah dipenuhi pada skutik Mio 125.
Tapi, seperti sebuah ungkapan ‘Tak ada gading yang tak retak’, Mio 125 ini menurut detikOto juga memiliki sedikit kekurangan. Kekurangannya adalah di tuas gas yang terlalu ringan ditarik. Alhasil, untuk mengatur buka tutup gas agar bahan bakar tetap irit pun cukup sulit. Selain itu, ketika detikOto menempuh kecepatan di atas 60 km/jam, mesin juga sedikit bergetar.
Sumber berita dan foto :